Jakarta, TERBITINDO.COM– Prabowo sebagai Presiden baru yang akan menggantikan Jokowi pada 20/10/2024 mendatang bertekat melanjutkan program yang telah dilaksanakan oleh Jokowi. Salah satu kebijakan yang tetap dipertahankan adalah kartu prakerja dan bansos beras kepada warga.
Namun, kebijakan ini mendapat masukan dari Ekonom dan pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat.
Menurutnya, pemerintahan Prabowo-Gibran perlu mempertimbangkan ulang penyaluran kartu prakerja dan bansos beras ini. Bagi Achmad, sebaiknya kartu prakerja dan bansos beras diganti dengan kebijakan yang lebih tetap sasaran dan punya efek keberlanjutan yang menguntungkan.
Bukan tanpa alasan Achmad mengusulkan hal ini. Ia berpendapat bahwa kebijakan kartu prakerja dan bansos beras hanya akan menimbulkan ketergantungan masyarakat, penggunaan dana yang besar, dan ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran.
Sebagai ganti, Achmad menganjurkan kepada pemerintahan yang akan datang untuk lebih berpusat pada pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi.
Pengganti kartu prakerja, Achamad mengusulakn supaya pemerintah yang akan datang lebih banyak membangun kerja sama dengan perusahan-perusahaan sewasta. Kerja sama yang dimaksud berupa pelatihan kerja berbasis industri secara langsun bukan online kepada calon tenaga kerja. Pelatihan yang diadakan perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahan agar setelah pelatihan, setiap peserta diharapkan siap untuk bekerja.
Untuk menggantikan bansos beras, Achmad mengusulkan sebaiknya diperbanyak bantuan langsung tunai. Menurutnya, bantuan langsung tunai lebih tetap sasaran, punya tingkat tranparansi yang tinggi, mudah dikelolah, dan mengurangi tingkat penyelewengan dalam penyaluran.
Demi memberantas kemiskinan, pertahanan ekonomi yang kuat, serta meningkatkan sumber daya manusia, Achmad mengusulkan untuk lebih memperkuat dan memberdayakan UMKM.
Menurutnya, pengembangan UMKM mampu memperkuat kemandirian ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat dalam jangka yang lebih panjang. (cf)