Peralihan Musim, BMKG: Tetap Waspada Cuaca Ekstrim di NTT

by -3359 Views

Kupang,TERBITINDO.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini perkiraan hujan lebat, kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, pada Minggu, (17/4/ 2022).

Menurut situs BMKG di Jakarta, disebutkan potensi hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang diperingatkan untuk Provinsi Aceh, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali.

Demikian juga di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Papua Barat, akan mengalami kodisi yang sama.

Data BMKG menerangkan sirkulasi siklonik terpantau di Kepulauan Riau dan Laut Arafura selatan Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Selat Malaka hingga Kepulauan Riau dan di Laut Arafura.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatra Utara, dari Riau hingga Bengkulu, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, di Kalimantan Selatan, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan dan Tenggara, di Maluku, di Papua Barat, dan di Papua.

Kondisi tersebut menurut BMKG, mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Sementara kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi menjelaskan seluruh wilayah NTT telah memasuki masa peralihan musim hujan ke musim kemarau.
“Secara umum semua wilayah NTT telah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau dan masih ada potensi pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan terjadi hujan,” jelas Agung di Kupang, Sabtu (16/4/2022).

Hal ini katanya, berkaitan dengan perkembangan kondisi musim di NTT serta peringatan dini cuaca di wilayah NTT.

Agung menerangkan saat ini suhu muka laut di NTT masih cukup hangat didukung oleh kelembapan yang cukup basah dan labilitas lokal yang kuat.

Selain itu jelasnya, adanya Rossby Ekuator sehingga kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif) di wilayah NTT.

Namun Agung tetap mengimbau agar warga di NTT tetap waspada akan potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan musim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kecang walaupun berdurasi singkat, puting beliung, dan hujan es.

“Potensi dampak bencana yang menyertainya seperti sambaran petir, pohon tumbang, dan baliho roboh sehingga harus tetap diwaspadai,” pungkasnya..

Edwin Grison

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.