Jakarta, TERBITINDO.COM – Pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP menarik perhatian publik, terutama di tengah klaim kemenangan partai banteng di 14 provinsi dan 247 kabupaten/kota pada Pilkada 2024.
Di sisi lain, tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dan dinamika politik di Jawa Tengah semakin memanaskan perbincangan politik.
Politikus Effendi Simbolon Didepak dari PDIP
Effendi Simbolon resmi dipecat dari keanggotaannya sebagai kader PDIP. Pemecatan ini diduga karena ia mendukung pasangan calon yang bukan rekomendasi partai, yaitu Pramono Anung dan Rano Karno, dalam Pilgub Jakarta 2024.
Keputusan ini menjadi salah satu isu politik terhangat yang mencuri perhatian pada Minggu (2/12/2024).
Selain itu, pencapaian PDIP dalam Pilkada 2024 hingga partisipasi pemilih di Jakarta turut mewarnai diskusi politik nasional.
Alasan Pemecatan Effendi Simbolon
Juru Bicara PDIP Aryo Seno Bagaskoro menjelaskan alasan pemecatan Effendi. Menurutnya, Effendi mendukung pasangan yang tidak direkomendasikan PDIP di Pilgub Jakarta 2024.
Lebih dari itu, Effendi juga dianggap telah melakukan komunikasi politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang memicu ketegangan internal.
“Pak Effendi Simbolon bertemu dengan Pak Jokowi sebelum mengambil langkah politik yang tidak sesuai dengan rekomendasi partai,” ungkap Aryo.
Pertemuan tersebut menjadi salah satu faktor yang memperkuat keputusan pemecatan.
Tingkat Partisipasi Pemilih Tertinggi di Kepulauan Seribu
Pilgub Jakarta 2024 mencatat tingkat partisipasi pemilih tertinggi di Kepulauan Seribu, mencapai 72%.
Ketua Divisi Sosialisasi, Parmas, dan SDM KPU Kepulauan Seribu, Yusnita Yamus, menyebutkan dari total 20.908 pemilih terdaftar, sebanyak 15.161 orang menggunakan hak pilih mereka.
Data ini terdiri dari daftar pemilih tetap, pemilih pindahan, dan pemilih tambahan. Partisipasi tinggi ini menunjukkan antusiasme warga dalam menentukan pemimpin mereka.
PDIP Klaim Kemenangan Besar
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan kemenangan signifikan partainya pada Pilkada 2024.
Berdasarkan data internal, PDIP memenangkan suara di 14 provinsi (38%) dan 247 kabupaten/kota (48%).
“Proses kelembagaan partai yang terus diperkuat membuat kami mampu menempatkan kader sebagai pemimpin di berbagai wilayah,” ujar Hasto saat konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Jawa Tengah Tetap “Kandang Banteng”?
Jawa Tengah, dikenal sebagai “kandang banteng,” menghadapi dinamika baru pada Pilgub Jateng 2024.
Pasangan PDIP, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, diproyeksikan kalah dari Ahmad Luthfi dan Taj Yasin berdasarkan hitung cepat.
Meski demikian, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus optimis bahwa dominasi PDIP di Jateng tidak tergoyahkan.
“Mayoritas kabupaten/kota di Jateng tetap dimenangkan oleh PDIP, ini menunjukkan kekuatan partai kami,” tegasnya. (apik kk.)
