Jakarta, TERBITINDO.COM– Gambaran nyata NTT sebagai provinsi dengan tingkat pendidikan yang masih rendah bisa tergambar dari keadaan salah satu sekolah di wilayahnya.
Siswa Sekolah Dasar Ipres Wolorona, Hokeng Jaya, Kab. Flores Timut-NTT pada hari ini, Kamis (17/10/2024) bersama para gurunya terpaksa harus bergotong royong membersihkan sekolahnya akibat kebanjiran.
Hujan pada Kamis dinihari mengakibatkan sekolah kebanjiran karena atap bangunan tersebut dalam keadaan bocor seluruhnya akibat erupsi gunung Lewotobi yang tak kunjung berhenti.
Ketika dihubungi Terbitindo melalui WA, salah seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan:
“Sekolah kami terdampak erupsi gunung Lewotobi. Semua ruang kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, ruang guru, kantor, perpustakaan, aula, UKS, MCK berjumlah 16 ruangan tambah 4 mes guru semuanya menjadi korban erupsi. Abu vulkanik membuat seng di semua ruangan boocor. Semalaman hujan sehingga kegiatan KMB untuk beberapa waktu ke depan belum bisa digunakan”, ungkapnya.
Ternyata sudah sejak awal Januari 2024, para siswa terpaksa mengikuti KBM dengan kondisi sekolah yang bocor.
“Sejak awal Januari 2024”, jawab ibu guru.
Samapai saat ini, belum ada kepastian kapan pihak pemerintah akan melakukan perbaikan terhadap sekolah yang rusak. Pihak sekolah masih menunggu tanpa kejelasan.
“belum ada kepastian dari pihak pemerintah” tutur guru.
Seorang warga desa Wolorona, Dede Elmasiah menerangkan, hampir semua sekolah di wilayah Hokeng mengalami kerusakan yang sama.
“Justru kalau hujan atap seng akan rontok”, terang Dede pada Kamis (17/10).
Menurutnya seperti ada pembiaran atau masa bodoh dari pihak Pemda terhadap situasi sekolah seperti itu. (Cosmas Fernandez)