Jakarta, TERBITINDO.COM – Siapa sangka, program Makan Bergizi Gratis yang kini ramai dibicarakan ternyata sudah digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto sejak 2006, jauh sebelum Partai Gerindra lahir.
“Dia (Prabowo) mengemukakan gagasan ini 18 tahun lalu. Waktu itu, Gerindra belum ada. Dia masih di Dewan Pertimbangan Golkar. Namun, dia prihatin melihat data yang menunjukkan 30 persen anak Indonesia di bawah lima tahun menderita stunting,” ungkap Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri acara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Intercontinental Hotel, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9).
Hashim bercerita, pada masa itu, dia sama sekali belum paham tentang stunting. Prabowo lah yang mengajarkannya mengenai pentingnya gizi bagi anak-anak dan ancaman serius dari stunting.
Kini, Hashim menyadari betapa masalah stunting bisa menjadi bencana besar bagi bangsa. Anak-anak Indonesia yang terancam stunting berisiko memiliki kecerdasan yang jauh di bawah rata-rata.
“Stunting, jika dibiarkan, akan membuat kecerdasan anak menjadi sangat rendah saat dewasa. IQ 70-72 bukan hal yang mengejutkan bagi orang dengan riwayat stunting,” tambah Hashim.
Prabowo, kata Hashim, ingin memperbaiki kondisi ini. “Jangan sampai terlambat. Saat ini, 25 persen anak Indonesia mengalami stunting, sempat naik jadi 38 persen di 2014. Presiden terpilih yang baru ingin menurunkan angka tersebut, kalau bisa hingga 0 persen,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hashim menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis akan mencakup sarapan dan makan siang bagi anak-anak. Karena program ini terkait pangan, Kementerian Pertanian menjadi salah satu instansi yang akan banyak dilibatkan.
Hashim juga mengakui bahwa keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada peningkatan produksi pangan di dalam negeri.
“Makanya Pak Amran (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman) adalah menteri yang paling disayangi Pak Prabowo saat ini,” tutupnya. (ef)