Jakarta,TERBITINDO.COM – Sekretaris Jenderal Jokpro 2024, Timothy Ivan Triyono menegaskan keinginan pihaknya untuk mengawinkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melawan kotak kosong dalam Pilpres 2024 mendatang. Ia berpandangan, hal itu dapat menurunkan tensi politik.
“Karena ketika melawan kotak kosong ini yang pertama tensi politik pasti akan sangat turun lalu biaya politik juga dapat diredam biayanya,” ujar Timothy dalam diskusi daring yang disiarkan di akun YouTube Opsi Media TV, Sabtu (9/4/2022).
Timothy mengatakan, konsekuensi hukum logis dari gagasan menyandingkan Jokowi dengan Prabowo adalah “diperbolehkannya” lagi mantan Wali Kota Solo itu untuk kembali berkontestasi untuk ketiga kalinya saat Pilpres 2024. Terkait hal itu, dia menjelaskan pihaknya saat ini terus menyosialisasikan ide Jokowi untuk menjabat tiga periode.
Adapun alasan pihaknya mendorong ide tersebut yakni demi menghindari polarisasi ekstrem. Dia pun mencontohkan kasus-kasus terjadinya polarisasi politik yakni pada saat Pilpres 2014, Pilgub DKI Jakarta 2017, serta Pilpres 2019 lalu. “Ada cebong, ada kampret, ada kadrun dan segala macamnya,” tuturnya.
Tujuan lain katanya, untuk menghindari potensi terjadinya pesta demokrasi yang berujung pada kekisruhan dalam skala nasional. Indonesia, sebut Timothy, sudah memiliki pengalaman mengenai kerusuhan yang terjadi di tingkat regional dan daerah. Menurutnya, tidak dapat dibayangkan jika kerusuhan tersebut terjadi secara nasional, apalagi dalam rangkaian pesta demokrasi.
“Oleh karenanya, Jokpro menginginkan bahwa Jokowi-Prabowo disandingkan dan pada akhirnya melawan kotak kosong di Pilpres 2024,” tutup Timothy.
Tere Syukur