Jakarta,TERBITINDO.COM – Kelangkaan Minyak Goreng di tanah air menjadi perhatian serius dari berbagai kalang, baik masyarakat biasa maupun para pejabat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun ikut bersuara terkait krisis minyak goreng ini.
Kedua figur yang disebu-sebut sebagai calon kuat pada Pemilu Presiden 2024 mendatang memiliki sikap dan tanggapan yang berbeda atas masalah ini.
Anies Baswedan
Ditengah kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat sebuah terobosan baru untuk mengatasi masalah ini.
Anies Baswedan mengaku berencana untuk membangun pabrik minyak goreng.
Seperti dilansir oleh Suara.com, saat ini Anies Baswedan melalui perusahaan daerah di DKI Jakarta sedang mempersiapkan untuk membangun pabrik minyak goreng.
Adapun tujuan pendirian pabrik minyak tersebut untuk membangun dan menjaga ketahanan pangan, terutama demi ketersediaan minyak goreng.
Selain itu, Anies juga sudah menjajaki kerja sama dengan PT Argo Jabar.
Adapun perusahaan tersebut merupakan BUMD yang berada di Provinsi Jawa Barat.
Diketahui, perusahaan tersebut dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna aset daerah, mengembangkan investasi daerah, memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membantu menggerakkan perekonomian daerah.
Perjuangan Anies ini dinilai sebagai solusi jitu untuk membantu menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng.
Senada dengan itu, Dirut BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, penjajakan dengan PT Agro Jabar dan PT Agro Jateng kini tengah dilakukan guna mewujudkan hal itu.
“Kami belum putuskan di manan rencananya (bangun pabrik minyak goreng) karena baru melakukan pembicaraan awal minggu lalu,” bebernya, seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (24/3/2022).
Dikatakan juga, pabrik tersebut akan dibangun di Surabaya atau Kendal.
“Idealnya dekat pelabuhan, entah itu Marunda atau di Surabaya, atau mungkin di Kendal,” ungkapnya.
Pamrihadi menegaskan, pembuatan pabrik minyak goreng tersebut bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan keresahannya terkait harga minyak goreng. Ia mengibaratkan kondisi ini seperti Indonesia dalam keadaan tak berdaya.
Keresahan ini ia sampaikan ketika berdialog dengan dinas-dinas terkait beberapa waktu lalu. Yang disoroti, tentang langkah yang perlu diambil pemerintah pusat.
“Kalau berkenan pak izin, sampaikan kepada pak Menteri (perdagangan) atau ketika rapat dengan Menko (perekononian) ini usulan Gubernur Jawa Tengah,” katanya mengawali, mengutip unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (24/3/2022).
Ganjar bahkan mengibaratkan kondisi pemerintah saat ini ditampar habis-habisan oleh persoalan minyak goreng.
“Ambil tindakan ekstrim pak, kita tak bisa lagi seperti ini karena muka pemerintah ditampar habis-habisan. Dimana kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi,” paparnya.
Politisi PDIP ini menyarankan, jika persoalannya mengenai harga minyak dunia, sudah sepatutnya Indonesia tidak perlu mengambil untung yang besar. Tujuannya, untuk menyediakan bagi masyarakat dan harganya terjangkau.
“Sudah berlarut-larut persoalan minyak goreng ini. Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk merah putih tidak mengambil untung banyak-banyak, ini soal moralitas dan saya yakin kementerian perdagangan bisa melakukan itu,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ganjar juga menyebut mengenai minyak goreng ini perlu diambil langkah khusus. Merespons berbagai temuan yang terkait pasokan dan harga minyak goreng.
“Kalau kita tidak melakukan itu mohon maaf pak, rasanya saya sebagai gubernur aja ikut malu gitu ya. Ini kondisinya,” tegasnya.
Ia tegaskan bahwayang disampaikannya ini merupakan suara masyarakat.
“Mohon maaf sekali lagi ini saya sampaikan karena mungkin suara saya itu mewakili banyak orang, mungkin, taoi saya tidak mau mengeklaim tapi itu yang terjadi,” tutupnya.
Tere Syukur