NTT, TERBITINDO.COM – Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur.
Dalam kunjungan tersebut, ia menyatakan dukungan penuh terhadap kolaborasi antara Kadin NTT dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, yang fokus pada peningkatan produktivitas petani dan pengembangan hilirisasi produk.
Kehadiran Anindya pada Senin (21/4) di La Moringa, turut didampingi Ketua Kadin NTT Bobby Lianto, Bobby Pitoby, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Agus Sistyo Widjajati.
Anindya menyampaikan harapannya agar momentum Paskah juga menjadi titik awal kebangkitan ekonomi NTT.
Menurutnya, NTT menyimpan potensi besar yang jika digarap dengan serius, mampu menjadikan daerah ini bersaing secara nasional bahkan global.
Ia menyebut kunjungannya ke NTT dilakukan sebelum keberangkatannya ke Amerika, untuk mendampingi pemerintah Indonesia dalam negosiasi strategis.
Kunjungan ini penting baginya guna mengenali secara langsung potensi lokal yang bisa dijadikan landasan kerja sama lintas negara.
Lebih jauh, Anindya menekankan pentingnya kolaborasi Kadin NTT dengan Bank Indonesia dalam menumbuhkan wirausahawan muda.
Ia mendorong agar seluruh peluang yang tersedia dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi daerah.
Menurutnya, kata kunci pertumbuhan adalah “hilirisasi”—tidak hanya untuk nikel atau tembaga, tapi juga seluruh produk lokal yang punya nilai tambah tinggi.
Ia menyoroti potensi besar NTT, termasuk alamnya yang indah dan sumber daya seperti rumput laut, yang dapat diolah untuk kebutuhan ekspor.
“Banyak produk yang bisa diolah, tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang ini secara maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Agus Sistyo Widjajati, mengungkapkan bahwa bahan baku untuk produk La Moringa justru masih didatangkan dari luar NTT.
Padahal, NTT adalah tempat alami tumbuhnya daun kelor yang menjadi bahan utama.
Ia menceritakan, lima tahun lalu NTT sempat mengirim berton-ton biji kelor ke Jawa Tengah, dan kini diolah serta diekspor ke Jepang dan Eropa.
“Padahal kita yang punya pohonnya, tapi belum jadi pelaku industrinya,” kata Agus, mengajak semua pihak merenungkan kondisi ini.
Sebagai tindak lanjut, Agus mengajak pemilik La Moringa untuk berkomitmen menggunakan bahan baku dari petani lokal NTT.
Bank Indonesia juga telah membiayai kunjungan para petani ke pabrik kelor di Jawa Tengah untuk belajar proses produksi dari awal hingga akhir.
Kerja sama akhirnya diwujudkan melalui perjanjian dengan petani lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kelor La Moringa.
Harapannya, petani di NTT bisa lebih sejahtera dan produknya memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Dengan kerja sama yang erat antara Kadin, Bank Indonesia, dan para pelaku usaha lokal, pertumbuhan ekonomi NTT kini berada di jalur yang menjanjikan.
“Kalau kita semua bekerja sama, pasar untuk produk olahan dari NTT akan terbuka lebar,” pungkas Agus dengan optimisme. (Ns)