Gubernur NTT: Selamat Jalan Paus Fransiskus, Teladan Cinta, Damai, dan Kepedulian Dunia

by -1058 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM– Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik dunia yang dikenal sebagai figur pembawa damai dan pembela kaum terpinggirkan, wafat pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025).

Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus, Senin (21/4/2025).

Dalam pernyataannya, Melki menyebut kepergian Paus sebagai kehilangan besar bagi umat Katolik di seluruh dunia.

“Saya berdukacita yang mendalam atas kepergian dari Paus Fransiskus Pertama yang meninggal pada hari Senin di usia 88 tahun. Kepergian Paus merupakan kehilangan yang sangat besar bagi Gereja Katolik Se-dunia,” ungkap Gubernur Melki.

Melki menyoroti warisan kuat yang ditinggalkan Paus Fransiskus. Selama hidupnya, Paus tak henti menyuarakan keadilan dan kasih bagi mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat—baik secara sosial, ekonomi, maupun politik.

“Paus selalu menyapa banyak kelompok, khususnya kaum-kaum terpinggirkan dan terlupakan, seperti pengungsi. Keteladanannya hidup dalam tindakan nyata,” ujar Melki. Ia juga menyinggung aksi Paus yang menyentuh banyak hati, seperti membasuh kaki para narapidana pada perayaan Kamis Putih sebagai simbol kerendahan hati dan solidaritas.

Gubernur Melki juga mengenang momen bersejarah saat Paus Fransiskus mengunjungi Jakarta. Saat itu, Paus hadir bersama tokoh-tokoh lintas agama, termasuk Imam Besar Masjid Al-Azhar dan Menteri Agama RI, berkunjung ke Masjid Istiqlal dan tempat ibadah lainnya.

“Beliau datang membawa pesan damai, merajut persaudaraan dalam keberagaman, dan menegaskan pentingnya saling menghormati antariman,” kenangnya.

Melki mengajak umat untuk mendoakan Paus agar diberi jalan terang menuju Surga. Ia berharap semangat Paus Fransiskus bisa terus hidup dan menginspirasi banyak orang untuk menjadi pewarta damai dan pembela kaum marjinal.

“Kita doakan agar jiwa Paus Fransiskus diangkat ke Surga dan kita bisa meneruskan semangat karyanya di Indonesia, terutama di NTT,” katanya. Ia pun menyebut Paus sebagai pendoa abadi bagi seluruh umat dan para pelayan kemanusiaan.

Informasi yang dihimpun dari RRI menyebutkan bahwa Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya pada Senin pagi (21/4/2025), pukul 07.35 waktu setempat. Kabar duka itu diumumkan oleh Camerlengo Vatikan, Kardinal Kevin Farrell.

“Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ujar Kardinal Kevin.

Paus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma sejak Jumat (14/4/2025) akibat Pneumonia. Meski kondisinya belum stabil, ia tetap menyapa umat dan memberikan berkat pada Hari Paskah, Minggu (20/4/2025), di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Teladan kasih, keberanian dalam membela kaum tertindas, serta komitmennya terhadap perdamaian akan selalu dikenang. Dunia kehilangan seorang pemimpin yang hatinya besar untuk semua. (Ns)