Atambua Berkabung: Uskup Keluarkan SK Khusus Wafatnya Paus Fransiskus

by -878 Views
Paus Fransiskus Dengar Lantunan Ayat Alquran di Vatikan

Jakarta, TERBITINDO.COM – Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, mengeluarkan surat keputusan (SK) menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4) kemarin.

SK ini ditujukan kepada para pastor dan seluruh umat Katolik di wilayah Keuskupan Atambua sebagai bentuk penghormatan dan doa bersama bagi mendiang pemimpin Gereja Katolik dunia tersebut.

“Kami menyampaikan beberapa petunjuk praktis pastoral dan liturgis Misa Requiem untuk keselamatan jiwa Bapa Suci,” kata Mgr. Dominikus Saku dalam keterangannya, Selasa (22/04/2025).

Dalam surat tersebut, para pastor diwajibkan mempersembahkan Misa harian selama sembilan hari berturut-turut sebagai intensi khusus bagi keselamatan Paus Fransiskus.

Masa perkabungan ini menjadi momen refleksi dan penguatan iman bagi umat Katolik di Atambua.

Setiap dekenat atau paroki diberi kebebasan untuk memilih satu hari dalam oktaf Paskah guna menggelar Misa Requiem bersama umat.

Ini merupakan bentuk partisipasi komunitas gerejani dalam mengenang dan mendoakan arwah Paus secara kolektif.

Dalam pelaksanaan misa, para pastor dianjurkan untuk menempatkan foto mendiang Paus Fransiskus di altar atau area yang sesuai di gereja sebagai simbol kehadiran spiritual dan penghormatan terakhir bagi sang Bapa Suci.

Petunjuk liturgis dalam SK tersebut juga mengatur warna busana misa sebagai simbol duka yang penuh pengharapan.

Selebran utama diminta mengenakan warna ungu, sementara imam konselebran dapat menggunakan warna putih, sesuai dengan nuansa Paskah.

Secara khusus, Mgr. Dominikus Saku menjadwalkan Misa Requiem untuk dekenat Belu pada Sabtu (26/4) pukul 09.00 WITA, yang akan berlangsung di Gereja Katedral Atambua dan dipimpin langsung oleh beliau.

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, wafat pada usia 88 tahun pada Senin pagi. Menurut Vatican News, kematian beliau terjadi di kediamannya pada pukul 07.35 waktu Vatikan.

Kardinal Kevin Farrell menyampaikan bahwa hidup Paus Fransiskus telah diabdikan sepenuhnya untuk Tuhan dan Gereja. Ia dikenang sebagai sosok yang penuh cinta kasih dan keberanian dalam membela kaum miskin dan terpinggirkan, serta menjadi teladan hidup Injili bagi seluruh umat.

Sebelumnya, Paus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada awal Februari 2025 karena bronkitis.

Kondisinya terus menurun hingga akhirnya pada Selasa (18/2), ia didiagnosis menderita pneumonia bilateral yang memperparah kesehatannya menjelang akhir hayat. (Ns)