NTT,TERBITINDO.COM – Kunjungan kerja Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena ke Flores Timur membawa semangat kolaboratif antara pusat dan daerah.
Dari musyawarah warga, dialog pendidikan hingga pemantauan dampak erupsi Gunung Lewotobi, langkah-langkah strategis digulirkan demi kemajuan daerah dan kenyamanan masyarakat.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan kunjungan kerja selama beberapa hari di Kabupaten Flores Timur.
Lawatan ini menyasar berbagai bidang penting, mulai dari urusan keagamaan hingga penanggulangan bencana.
Kehadiran Gubernur turut didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, mempertegas sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Salah satu momen penting dalam kunjungan ini adalah pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Besar Lamahala di Desa Lamahala, Kecamatan Adonara Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur memberikan apresiasi kepada warga dan diaspora Lamahala atas peran aktif mereka dalam pembangunan masjid desa.
Ahmad Yohan juga menunjukkan dukungan sebagai bagian dari upaya bersama memperkuat harmoni dan pembangunan lokal.
Gubernur kemudian memimpin rapat kerja bersama pemerintah Kabupaten Flores Timur, para kepala desa, serta para kepala SMA dan SMK.
Fokus utama dalam dialog ini adalah penguatan program “One Village One Product” sebagai langkah menggali potensi desa secara berkelanjutan.
Gubernur juga menyoroti pentingnya sektor kelautan dan perikanan, serta menekankan penguatan koperasi “Desa Merah Putih” dan pendidikan karakter, khususnya bagi pelajar di bidang pertanian dan perikanan.
Dalam upaya tanggap bencana, Gubernur meninjau langsung lokasi pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Ia memastikan dukungan penuh dari pemerintah provinsi untuk proses relokasi dan penyediaan lahan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Tindakan ini merupakan bentuk nyata perhatian terhadap keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat.
Di tengah padatnya agenda, Gubernur juga menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan Uskup Larantuka.
Pertemuan ini membahas kesiapan perayaan Semana Santa 2025. Pemerintah daerah diminta meningkatkan pelayanan bagi peziarah dan memastikan pelaksanaan devosi berlangsung secara liturgis dan khidmat.
Gubernur turut mendorong pengembangan berbagai komoditas unggulan di Flores Timur, seperti jagung dan mente di wilayah daratan, serta garam, rumput laut, dan wisata bahari di kawasan pesisir.
Aspirasi masyarakat juga diserap, termasuk permohonan relokasi beberapa sekolah SLTA yang terdampak erupsi, seperti SMA Seminari Santo Dominikus Hokeng, SMA PGRI Hokeng, dan SMK Negeri Hokeng.
Kunjungan Gubernur NTT ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten.
Melalui pendekatan partisipatif dan responsif, diharapkan berbagai tantangan di Flores Timur dapat diatasi dan mendorong pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat. (Ns)
