NTT-TERBITINDO.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mempertanyakan transparansi pendapatan dari usaha budidaya mutiara yang beroperasi di perairan Kabupaten Flores Timur. Ia menyoroti kontribusi sektor ini terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
“Mutiara ini dibudidayakan di NTT, tapi siapa yang sebenarnya mendapatkan keuntungannya? PAD-nya masuk ke mana? Kita yang menjaga, tapi siapa yang menikmati hasilnya? Kalau yang untung hanya Jakarta, kita harus berbagi,” kata Laka Lena saat berdialog dengan para kepala desa dan kepala sekolah di rumah jabatan Bupati Flores Timur, Kamis (3/4/2025) malam.
Selain budidaya mutiara, Laka Lena menekankan besarnya potensi kelautan dan perikanan di Flores Timur, termasuk produksi ikan, garam, dan rumput laut. Ia mengajak semua pihak untuk lebih aktif dalam memastikan sektor ini benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Laka Lena juga menyinggung keberadaan Koperasi Merah Putih yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, koperasi ini bertujuan melindungi petani dan nelayan dari jeratan tengkulak yang sering merugikan mereka.
“Kenapa Pak Prabowo mendirikan Koperasi Merah Putih? Karena di desa, tengkulak menggerogoti hasil kerja rakyat. Bayangkan, rakyat sudah bekerja mati-matian, tapi harga jualnya tipis keuntungannya, masih juga dipermainkan tengkulak. Pak Prabowo ingin uang lebih banyak berputar di desa dan langsung mensejahterakan petani. Saya minta kepala desa menjaga akses agar pedagang luar tidak seenaknya menentukan harga,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Ahmad Yohan mendorong para kepala desa untuk lebih inovatif dalam mengembangkan potensi daerahnya. Menurutnya, kreativitas adalah kunci dalam menciptakan perubahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jika kita menggerakkan potensi yang ada, maka kita memiliki nilai lebih. Kepala desa yang tidak inovatif, perubahan di daerahnya tidak akan terjadi. Kita harus menghitung berapa banyak lahan produktif yang dimiliki dan bagaimana cara memanfaatkannya, baik di laut maupun di darat,” katanya.
Yohan berharap kepala desa dapat menjadi motor penggerak dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia demi kesejahteraan masyarakat setempat.