NTT, TERBITINDO.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena, mengajak Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari dan Koperasi Desa Merah Putih untuk saling mendukung dalam mengembangkan ekonomi masyarakat di wilayah NTT.
“Kita memberikan apresiasi kepada KSP Kopdit Swasti Sari yang telah beroperasi selama 37 tahun dan berkontribusi besar dalam membangun perekonomian masyarakat, khususnya di NTT,” ujar Melkiades dalam sambutannya pada Rapat Tahunan Anggota (RAT) Kopdit Swasti Sari di Kupang, Senin.
Menurutnya, RAT menjadi momen penting bagi jajaran koperasi untuk mengevaluasi kinerja pengurus dan pengawas dalam satu tahun terakhir, sekaligus mengukur keberhasilan koperasi dalam menjalankan visi dan misinya.
Evaluasi tersebut mencakup tiga aspek utama, yakni kelembagaan, usaha, dan keuangan. Melkiades berharap hasil evaluasi dapat menjadi dasar dalam menyusun rencana kerja dan anggaran yang lebih strategis untuk tahun mendatang, sehingga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi semakin terjaga.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan bahwa koperasi memiliki peran krusial dalam memperbaiki dan membangun ekonomi masyarakat.
“Sejak awal perjalanan bangsa ini, koperasi berperan vital, tidak hanya sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat, tetapi juga dalam mendukung sektor UMKM,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menginisiasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah strategis dalam membangun ekonomi masyarakat desa.
“Saya titip pesan agar KSP Kopdit Swasti Sari dan koperasi lain di NTT dapat menjadi mitra bagi Koperasi Desa Merah Putih. Dengan berjalan beriringan, koperasi dapat semakin memperkuat ekonomi masyarakat NTT,” kata Gubernur.
Dukungan untuk OVOP
Lebih lanjut, Melkiades mendorong Kopdit Swasti Sari untuk turut serta dalam mendukung program One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk Unggulan serta Gerakan Beli NTT.
Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi ekonomi desa dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk lokal, sehingga mampu bersaing di pasar domestik.
Sementara itu, Ketua Pengurus KSP Kopdit Swasti Sari, Lambertus Tukan, memaparkan sejumlah capaian koperasi tersebut. Hingga saat ini, Kopdit Swasti Sari telah memiliki 205.854 anggota dan mempekerjakan 535 karyawan.
Dari segi keuangan, koperasi ini mencatat pertumbuhan modal hingga Rp217,7 miliar, dengan total aset sebesar Rp1,19 triliun. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh mencapai Rp17,3 miliar, dengan Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2,18 persen.
Lambertus juga menyampaikan bahwa hasil audit Tahun Buku 2024 menyatakan KSP Kopdit Swasti Sari memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang menandakan pengelolaan keuangan koperasi berjalan dengan baik dan transparan.
Ketua Puskopdit BK3D Timor, Dominggus Wara Sabon, menegaskan pentingnya koperasi dikelola secara profesional dan bertanggung jawab.
“Manajemen koperasi harus diisi oleh SDM yang kompeten, mampu mengelola sistem dengan baik, menjunjung tinggi rasa saling menghormati, dan tidak mudah mencurigai satu sama lain. Selain itu, koperasi harus memiliki komitmen serta tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya,” ujarnya.
Dengan kolaborasi yang kuat antar koperasi, diharapkan perekonomian masyarakat NTT dapat terus berkembang dan semakin mandiri. (Ns)