PHK Massal Usai Sritex Tutup, Publik Sindir Janji 19 Juta Lapangan Kerja Gibran

by -450 Views
Wapres Gibran

Jakarta, TERBITINDO.COM – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menghantam dunia industri di Indonesia. Terbaru, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) resmi mengumumkan penutupan permanennya per 1 Maret 2025. Keputusan ini berdampak besar, lebih dari 10.000 pekerja kehilangan pekerjaan dan menambah daftar panjang korban PHK di tanah air.

PHK di Berbagai Sektor, Janji Gibran Dipertanyakan
Tak hanya Sritex, gelombang PHK sebelumnya juga terjadi di beberapa perusahaan besar seperti Yamaha, KFC, dan Sanken.

Fenomena ini langsung menjadi sorotan publik, terutama di media sosial, di mana banyak warganet menagih janji Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yang sebelumnya berkomitmen menciptakan 19 juta lapangan kerja.

Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Realita Berbeda?
Saat debat Cawapres awal Januari 2024, Gibran menyampaikan target ambisiusnya: menciptakan 19 juta lapangan kerja, dengan lima juta di antaranya berupa green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan.

Ia menyebut, janji tersebut bisa terealisasi melalui hilirisasi industri, pemerataan pembangunan, ekonomi kreatif dan UMKM, serta transisi energi hijau. Namun, melihat tren PHK yang terus meningkat, janji tersebut kini dipertanyakan banyak pihak.

Ironi Makan Bergizi Gratis dan PHK Massal
Tak hanya menyoroti lapangan kerja, publik juga mengaitkan isu ini dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu akun X, @BosPurwa, mengunggah tangkapan layar berita PHK massal dengan sindiran pedas:

“Innalillahi… di saat anaknya dapet Makan Bergizi Gratis, ibu atau bapaknya kena PHK,” cuitnya.

Unggahan tersebut langsung memicu respons warganet lainnya, yang mengkritik kondisi ekonomi dan menyinggung kembali janji Gibran.

Kritik Tajam dari Warganet
Beragam komentar bermunculan, menyoroti janji-janji yang dinilai belum terealisasi.

“Solusi gimana nih banyak pengangguran @Gerindra, lapangan pekerjaan 19 juta, green jobs, dan hilirisasi digital? Bank emas serap tenaga kerja 1,8 juta itu bukan omong kosong kan?” tulis @geo***.

“Mau lebaran kebutuhan meningkat, harga naik, tapi PHK di mana-mana. Sementara korupsi merajalela. Giliran dibilang Indonesia gelap, malah dicemooh,” tambah @wans******.

Beberapa warganet juga menyoroti keterbatasan program MBG yang disebut hanya menjangkau kota-kota besar.

“MBG aja nggak bisa dirasakan seluruh pelosok Indonesia. Hanya di kota-kota saja, itu pun tidak semua,” timpal @djoyo_******.

Tak sedikit yang menyindir pernyataan Gibran dengan nada sarkastik.

“Tenang, ada 19 juta lapangan kerja kata ponakan paman,” sindir @holy*******.

“Nggak apa-apa, Wapres Gibran maha pintar dan maha ganteng akan membuka 19 juta lapangan kerja, tapi jurus bapaknya dipake alias berkebalikan,” tulis @fhina*********.

Di tengah badai PHK yang terus meluas, publik masih menunggu bagaimana realisasi dari janji-janji ekonomi yang telah disampaikan. Akankah 19 juta lapangan kerja benar-benar terwujud? 9 (Tere)