Berbeda dengan Singapura & Brunei, Indonesia Mulai Puasa Lebih Awal

by -2135 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Sejumlah negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Minggu (2/3/2025).

Keputusan ini berdasarkan metode hisab dan rukyat yang menunjukkan hilal belum memenuhi kriteria penampakan pada Jumat (28/2/2025), sehingga bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari.

Namun, Indonesia menetapkan awal Ramadan sehari lebih awal, yaitu Sabtu (1/3/2025). Mengapa ada perbedaan?

Singapura, Malaysia, dan Brunei Kompak Mulai 2 Maret 2025

Singapura, Malaysia, dan Brunei mengikuti kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dalam menentukan awal bulan hijriah. Berdasarkan perhitungan astronomis:

  • Singapura: Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) menetapkan awal Ramadan pada Minggu (2/3/2025) karena hilal tidak memenuhi kriteria visibilitas.
  • Malaysia: Meskipun tinggi hilal pada Jumat (28/2/2025) telah mencapai 4 derajat 15 menit, sudut elongasinya masih di bawah 6,4 derajat sehingga tidak memenuhi syarat MABIMS.
  • Brunei Darussalam: Otoritas setempat juga mengonfirmasi hilal tidak terlihat, sehingga Syaban digenapkan menjadi 30 hari.

Indonesia Mulai Puasa Lebih Awal, Kenapa?

Indonesia menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu (1/3/2025) melalui sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Jumat (28/2/2025).

Meskipun hilal tidak dapat diamati di banyak wilayah Indonesia, laporan dari wilayah barat (Aceh) menjadi penentu utama. Dengan metode rukyat, hilal dinyatakan terlihat di beberapa titik pengamatan, sehingga pemerintah menetapkan puasa dimulai lebih awal dibandingkan negara-negara tetangga.

Perbedaan Ini Sudah Biasa

Perbedaan awal Ramadan antarnegara bukan hal baru. Metode perhitungan dan pengamatan yang digunakan bisa menghasilkan keputusan yang berbeda. Yang terpenting, semangat Ramadan tetap sama: menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan kebersamaan. (Tere)