Jakarta, TERBITINDO.COM – Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
Mereka menyuarakan berbagai tuntutan, mulai dari penghapusan sistem outsourcing hingga perombakan kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menegaskan bahwa aksi ini bertujuan memastikan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang diperintahkan Mahkamah Konstitusi (MK) segera disahkan dalam waktu dua tahun sesuai keputusan MK.
“Kami datang ke DPR RI untuk memastikan UU Ketenagakerjaan yang diperintahkan MK segera terbentuk dan tidak boleh bertentangan dengan putusan yang telah dimenangkan Partai Buruh,” ujar Said dalam orasinya.
Selain itu, buruh juga mendesak Presiden Prabowo untuk segera menghapus sistem outsourcing yang dinilai merugikan pekerja.
“Kami menunggu kebijakan Presiden Prabowo untuk menghapus outsourcing, karena janji ini sudah disampaikan sejak satu tahun lalu,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Said juga melontarkan kritik tajam terhadap kinerja para menteri Kabinet Merah Putih yang dinilainya tidak kompeten dalam menjalankan tugas.
Ia menyoroti berbagai persoalan, mulai dari kenaikan PPN 13 persen, persoalan pagar laut, kenaikan upah minimum, hingga kelangkaan LPG 3 kg, yang menurutnya selalu harus ditangani langsung oleh Presiden.
“Buat apa ada menteri kalau semua masalah harus diselesaikan Presiden? Menteri seharusnya menjalankan fungsinya dengan benar, bukan justru membebani kepala negara,” tegas Said.
Atas dasar itu, buruh mendesak Presiden Prabowo untuk segera melakukan reshuffle kabinet demi menghadirkan pemerintahan yang lebih kompeten dan berpihak kepada rakyat.
“Reshuffle harus segera dilakukan. Kalau tidak, rakyat yang akan terus dirugikan,” pungkasnya. (Abet)