Bekasi, TERBITINDO.COM – Publik dihebohkan dengan viralnya proposal dari Ormas Pemuda Pancasila yang beredar luas di media sosial.
Dalam proposal tersebut, Ormas Pemuda Pancasila meminta dana sebesar Rp44 juta kepada sebuah perusahaan untuk mendukung acara perayaan tahun baru.
Proposal Ormas Pemuda Pancasila itu langsung menuai sorotan tajam dari netizen, yang mempertanyakan etika dan tujuan dari permintaan tersebut.
Proposal Ormas Pemuda Pancasila yang menjadi topik hangat ini disebut ditujukan untuk mendanai berbagai kegiatan, seperti hiburan musik, penyediaan konsumsi, hingga hadiah doorprize.
Dalam proposal itu juga dicantumkan rincian penggunaan anggaran secara terperinci, termasuk honor untuk panitia acara. Namun, jumlah dana yang diminta dinilai terlalu besar oleh sejumlah pihak.
Salah satu tokoh masyarakat Bekasi, Ahmad Fadli, memberikan tanggapan mengenai viralnya proposal Ormas Pemuda Pancasila tersebut.
“Sebagai organisasi yang membawa nama Pancasila, etika dan tanggung jawab moral harus dijaga. Permintaan dana sebesar Rp44 juta untuk acara tahun baru ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas kegiatan ormas tersebut,” ujar Ahmad Fadli, Rabu (1/1/2025).
Proposal Ormas Pemuda Pancasila itu menuai berbagai komentar dari netizen di media sosial.
Salah seorang pengguna Twitter dengan nama akun @RakyatBiasa menulis, “Kenapa sebuah ormas meminta dana sebesar itu? Apakah ini sejalan dengan visi mereka membangun masyarakat?” Cuitan tersebut mendapat ribuan tanda suka dan komentar yang setuju.
Di sisi lain, Ketua Ormas Pemuda Pancasila Bekasi, Deni Pratama, memberikan klarifikasi terkait proposal yang menjadi perbincangan tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Deni menyatakan bahwa proposal Ormas Pemuda Pancasila tersebut merupakan bentuk transparansi mereka dalam mencari dukungan untuk acara sosial.
“Kami mengajukan proposal untuk mendukung kegiatan yang sifatnya merangkul masyarakat dan mempererat persatuan. Dana tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk kegiatan acara tahun baru,” jelas Deni, Rabu (1/1/2025).
Namun, klarifikasi itu justru menambah panjang perdebatan. Banyak pihak yang menilai bahwa proposal Ormas Pemuda Pancasila seharusnya diarahkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti pendidikan atau pemberdayaan ekonomi, ketimbang acara hiburan.
Pengamat sosial, Dr. Nurhayati, menyatakan bahwa kasus proposal Ormas Pemuda Pancasila ini mencerminkan masalah yang lebih besar dalam pengelolaan organisasi masyarakat.
“Ormas seharusnya fokus pada pemberdayaan komunitas, bukan hanya meminta dana untuk acara-acara seremonial. Hal ini menimbulkan kesan bahwa fungsi ormas mulai melenceng,” kata Dr. Nurhayati saat diwawancarai.
Sementara itu, pihak perusahaan yang disebut-sebut menerima proposal Ormas Pemuda Pancasila belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
Publik pun menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai apakah dana tersebut akhirnya disetujui atau tidak.
Proposal Ormas Pemuda Pancasila yang viral ini kini menjadi perhatian luas, tidak hanya di Bekasi, tetapi juga secara nasional.
Banyak yang berharap agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi organisasi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan memastikan kegiatan mereka benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Apakah menurut Anda permintaan dana sebesar Rp44 juta untuk acara tahun baru ini sesuai? Mari berbagi pendapat! (Enjo)