Umat Katolik Diminta Memberi Dengan Ketulusan Hati, Artinya?

by -1105 Views
Memebri dengan Tulus

Kupang, TERBITINDO.COM-Marselinus Elias Seso, Penyuluh Agama Katolik dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, mengingatkan umat Katolik untuk memberi dengan hati yang tulus, bukan hanya berdasarkan kelimpahan materi.

Dalam tema “Memberi Dengan Hati Bukan Dari Kelimpahan”, ia menyoroti kecenderungan dunia yang sering menilai seseorang berdasarkan harta dan status sosial, sehingga banyak orang terdorong memberi hanya demi pujian.

“Sering kali kita memberi karena ingin dilihat oleh orang lain, atau untuk mendapatkan pengakuan. Namun, Yesus mengingatkan kita untuk memberi dengan tulus hati, bukan untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain. Memberilah sebagai wujud kasih kepada Allah,” ujar Seso dalam acara Mutiara Pagi di Pro1 RRI Kupang pada Senin (25/11/2024).

Seso menegaskan bahwa pemberian sejati tidak terbatas pada harta atau materi.

“Persembahan itu bukan hanya tentang uang atau barang, tetapi bisa juga berupa waktu, perhatian, atau dukungan kepada orang lain yang membutuhkan. Yesus melihat hati di balik setiap pemberian, bukan nilai materi yang diberikan,” jelasnya.

Pesan ini mengingatkan bahwa hal-hal sederhana seperti perhatian dan dukungan juga memiliki nilai yang besar di mata Tuhan, selama dilakukan dengan ketulusan.

Ia menambahkan bahwa ketulusan hati adalah inti dari setiap pemberian yang berharga. Melalui kisah janda yang memberi persembahan, Tuhan mengajarkan bahwa ketulusan dan iman dalam memberi lebih penting daripada jumlah atau nilai materi yang diberikan.

Seso menegaskan pentingnya memberi dengan hati yang penuh kasih, tanpa mengharapkan imbalan duniawi.

“Jangan memberi untuk mendapat pengakuan atau penghargaan dari orang lain. Memberilah dengan hati yang penuh kasih, karena Allah selalu melihat niat dan ketulusan hati kita,” pungkasnya, mengakhiri pesan penuh makna tersebut dalam acara pagi itu.***