Anggota DPD NTT Stevi Harman Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

by -1379 Views
Keterangan Foto: Tim Relawan Senator Maria Stevi Harman menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Rabu (6/11/2024).

Flores Timur,TERBITINDO.COM– Anggota DPD RI, dr. Maria Stevi Harman, menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Rabu (6/11/2024).

Bantuan yang disalurkan mencakup dana santunan termasuk berbagai kebutuhan pokok juga diberikan kepada para pengungsi yang tersebar di Desa Bokang, Konga, dan Leowolaga.

Senator Dapil NTT itu berharap bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi.

“Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu saudara-saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi,” ungkap Stevi.

Stevi juga mengajak dan berharap semua pihak turut berpartisipasi membantu para korban.

Tragedi Lewotobi menjadi bencana bersama, yang menuntut solidaritas kemanusiaan untuk mengambil bagian dalam penderitaan mereka.

Kita harus bergandengan tangan membantu para korban, “khususnya mereka yang saat ini ada di tenda-tenda pengungsian,” ujarnya.

Peristiwa ini setidaknya menjadi pelajaran untuk memetakan ulang skema mitigasi risiko demi meminimalisir dampak bencana.

Pemanfaatan alat deteksi modern untuk mendeteksi tanda-tanda awal erupsi, tentu saja harus dimaksimalkan lagi.

Menurut Stevi, pembangunan sistem peringatan dini yang cepat dan akurat menjadi faktor kunci dalam mitigasi, memberikan waktu bagi masyarakat untuk mengungsi sebelum erupsi terjadi.

Selain itu, penting untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi bahaya dan cara-cara evakuasi yang aman, agar mereka lebih siap menghadapi situasi darurat.

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur sebelumnya mengalami erupsi pada 3 November pukul 23.57 WITA.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan statusnya dari siaga ke awas level tertinggi. Ribuan warga terpaksa harus mengungsi.

Data yang terkumpul menunjukkan bahwa sebanyak 14 desa terdampak erupsi, dengan total populasi mencapai 10.295 jiwa.

Sepuluh orang warga tewas, termasuk satu keluarga dengan anggota enam orang. Mereka tertindih reruntuhan bangunan. Salah satu korban adalah Suster Nikoline Padjo, SSps, seorang biarawati Katolik.

Pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat selama 58 hari, terhitung sejak 4 November sampai 31 Desember 2024.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.