Jakarta, TERBITINDO.COM– Dalam sejarah sepak bola, ternyata FIFA pernah mengabulkan dan memerintahkan supaya laga sepak bola yang telah selasai diulangi. Momen ini terjadi ketika pertemuan antara Senegal vs Afrika Selatan pada 12 November 2016.
Pertandingan ulang bisa terjadi karena setelah melakukan investigasi, FIFA menemukan adanya kecurangan wasit selama meminpin pertandingan.
Wasit Joseph Lamptey yang memimpin pertandingan memberikan hadiah pinalti kontroversi kepada Afrika selatan. Berkat pinalti tersebut, tim Bafana, julukan Afrika selatan berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.
Senegal yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit kemudian melayangkan surat kepada FIFA. Senegal meminta agar FIFA menyelidi hadiah pinalti tersebut. Senegal juga meminta supaya pertandingan melawan Afrika Selatan dapat diulangi.
Berdasarkan hasil investigasi, FIFA menganggap Pengadil asala Ghana, Lamptey telah melakukan kecurangan. Setelah melihat rekaman pertandingan terlihat bola bukan mengenai tangan Koulibaly melainkan lututnya. Dengan demikian, handball Kalidou Koulibaly yang berujung pinalti tidak sah.
Pertandingan antara Senegal dan Afrika Selatan pun diulangi. Dalam pertandingan ulang pada November 2017 tersebut, The Indomitable Lions, julukan Senegal berhasil mengalahkan Afrika selatan 2-0. Atas hasil ini, Senegal berhak lolos ke Piala Dunia 2018.
Wasit Lamptey kemudian dijatuhi human berupa larangan terlibat dalam semua event sepak bola baik di tingkat nasional maupun internasional.
Apakah Pertandingan Indonesia vs Bahrain Bisa Diulang?
Exco PSSI, Arya Sinulingga memastikan bahwa PSSI akan melayangkan surat protes kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Melalui surat tersebut, PSSI mengajukan protes terhadap kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Abu Bakar Al Kaf yang tidak mengakhiri laga meskipun sudah melewati batas perpanjangan waktu. Ahmed Al Kaf dinilai mengulur-ulur waktu yang seyogyanya hanya 6 menit menjadi 9 menit.
Akibatnya kemenangan Timnas Indonesia yang sudah di depan mata seketika sirna karena gol balasan dari Bahrain di menit 90+6. Kedudukan pun berubah menjadi imbang 2-2.
Pengamat sepak bola Indonesia, Gita Suwondo berpendapat, meski PSSI mengajukan protes ke AFC maupun FIFA, hasil pertandingan antara Indonesia vs Bahrain tidak bisa diubah, apalagi melakukan pertandingan ulang.
Gita menjelaskan bahwa dalam pertandingan, wasit memiliki hak mutlak untuk untuk menambah masa Injury time sesuai penilaiannya sendiri.
Hal itu sudah tertuang dalam aturan FIFA. Jadi hasil dari pertandingan tersebut tidak bisa dianulir. Mungkin akan ada tindakan yang diambil dari pihak AFC atau pun FIFA terhadap wasit, tetapi hal itu tidak mengubah hasil pertandingan, jelas Gita.
Lebih lanjut Gita membandingkan pertandingan antara Indonesia vs Bahrain dengan Senegal vs Afrika Selatan.
Menurutnya kasus dalam pertandingan antara Indonesia vs Bahrain dengan Senegal vs Afrika Selatan tidak bisa disamakan.
Kenapa Senegal dan Afrika Selatan bisa diulang? Karena hasil investigasi menemukan adanya pengaturan skor oleh wasit untuk memenangkan Afrika Selatan.
Laga antara keduanya juga menjadi laga terakhir yang menentukan siapa di antara keduanya yang lolos ke putaran Piala Dunia 2018 sehingga pertandingan harus diulang. Sedanagkan pertandingan Indonesia vs Bahrain bukan penentu kelolosan, jelas Gita.
Gita kemudian mengimbau supaya hasil imbang dengan berbagai kejadian antara Timnas vs Bahrain pada 10 Oktober itu tidak membuat timnas kehilangan fokus ketika menghadapi China.
Sambil mengusulkan agar lini tengah timnas lebih diperkuat, Gita berharap agar di tanggal 15 Oktober 2024 ketika menghadapi China, tim Garuda Indonesia bisa memperoleh hasil maksimal dengan meraih tiga poin guna menjaga asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Canada, Amerika Serikat, dan Meksiko nanti. (cf)