Jakarta,TERBITINDO.COM-Adik Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan kekhawatirannya terkait generasi milenial dan Gen Z, khususnya yang berpenghasilan menengah, yang cenderung menunda memiliki anak. Masalah utamanya, menurut Hashim, adalah rumah.
Hashim menjelaskan bahwa harga rumah di perkotaan yang semakin tinggi memaksa pasangan muda untuk membeli atau membangun rumah jauh dari pusat kota, di pinggiran Jakarta atau kota metropolitan lainnya.
“Contohnya, ada Gen Z dan milenial yang tinggal di Purwakarta, mereka harus menempuh 1,5 jam perjalanan ke kota setiap hari, dan kembali lagi 1,5 jam. Akibatnya, ketika malam tiba, mereka sudah kelelahan dan tidak memiliki energi untuk berinteraksi dengan pasangan. Ini tentu berdampak pada keinginan mereka untuk memiliki anak. Saya sedikit bercanda, tapi saya sangat khawatir,” ucap Hashim dalam sebuah acara diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2024).
Hashim juga mengkhawatirkan jika tren ini terus berlanjut, Indonesia akan menghadapi penurunan jumlah kelahiran yang pada akhirnya menyebabkan masalah penuaan penduduk. Padahal, saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi.
“Ini kesempatan bagi Indonesia, seperti halnya India. Sementara itu, negara-negara seperti China, Korea, Jepang, Italia, dan Jerman sedang mengalami penurunan populasi. Ini sangat mengkhawatirkan bagi masa depan kita. Ada data yang cukup mencemaskan, kita masih memiliki demografi positif dengan banyaknya anak muda, tapi kita harus betul-betul memperhatikan mereka,” tegas Hashim.
Untuk menghadapi tantangan penuaan penduduk, Hashim mengungkapkan bahwa Prabowo telah berkomitmen membangun 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan.
Jika terpilih kembali untuk periode selanjutnya, Prabowo menargetkan pembangunan 20 juta rumah di pedesaan dan 10 juta unit apartemen di perkotaan.
“Kami berencana membangun 1 juta unit apartemen setiap tahun di kota. Target Pak Prabowo adalah 10 juta sebelum masa jabatannya berakhir. Jika beliau terpilih lagi, InsyaAllah, selama 10 tahun ke depan targetnya adalah membangun 10 juta apartemen di kota dan 20 juta rumah di pedesaan,” ungkap Hashim.
Pembangunan perumahan dan apartemen ini akan dikoordinasikan oleh Menteri Perumahan dalam kabinet Prabowo-Gibran. Namun, Hashim menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengambil posisi sebagai menteri, meskipun telah ditawari oleh adiknya.
Walaupun begitu, Hashim menyatakan bahwa ia telah ditunjuk oleh Prabowo sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) untuk membangun 3 juta rumah per tahun sebagai bagian dari program percepatan pembangunan rumah di Indonesia.
“Saya sudah sampaikan kepada Mas Anin, saya tidak akan masuk kabinet. Tidak akan menjadi menteri. Jadi, masih ada satu kursi menteri yang kosong. Saya tidak berniat untuk mengambilnya, dan saya akan fokus membantu menyusun konsep pemerintah,” tutup Hashim. (ef)