Paus Fransiskus Telepon Setiap Hari, Semangati Umat Paroki di Gaza

by -173 Views
Paus Fransiskus

Jakarta,TERBITINDO.COM-Paus Fransiskus menyerukan doa dan puasa pada Senin, 7 Oktober, memperingati satu tahun serangan terhadap Israel yang memicu konflik berkepanjangan di Gaza.

Meski kematian dan kehancuran terus berlangsung, panggilan telepon harian dari Paus kepada paroki Gereja Keluarga Kudus Katolik di Kota Gaza tak pernah terhenti.

Gereja ini menjadi tempat berlindung bagi para imam, biarawati, dan umat paroki yang mencari ketenangan rohani di tengah konflik.

Pada awal sinode khusus bagi pendeta, biarawati, dan umat Katolik di Roma pada Selasa, 2 Oktober, Paus mengajak seluruh umat untuk berdoa dan berpuasa, bersamaan dengan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Paus Fransiskus mengingatkan bahwa gereja selalu melayani umat manusia, terutama di saat-saat kritis ketika perang dan kekerasan melanda masyarakat dan negara.

Pada 7 Oktober, Paus meminta seluruh dunia untuk berdoa dan berpuasa demi perdamaian.

Akar Konflik Gaza

Konflik di Gaza bermula dari serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke bagian selatan Israel. Serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, sementara 250 orang lainnya disandera oleh Hamas. Banyak dari mereka telah dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata pertama pada bulan November.

Israel merespons dengan serangkaian serangan darat dan udara yang menewaskan lebih dari 41.400 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Meskipun Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza tidak membedakan identitas korban, Israel mengklaim sebagian besar korban adalah pejuang Hamas. Hamas sendiri telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, dan negara lainnya.

Telepon Harian yang Memberi Semangat

Pastur Gabriel Romanelli, pastor paroki di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza, menyatakan bahwa Paus Fransiskus menelepon setiap hari untuk memberikan kata-kata penghiburan dan berkat.

Paus selalu mengingatkan mereka untuk melindungi anak-anak dan terus memberikan semangat agar mereka tidak menyerah.

Francis X. Rocca, seorang pengamat Vatikan, menyebut tindakan Paus yang rutin menelepon paroki di Gaza ini sebagai sesuatu yang sangat istimewa.

Meskipun Paus pernah melakukan panggilan telepon spontan kepada berbagai individu di masa lalu, tindakan menelepon setiap hari memperlihatkan tingkat kepedulian yang luar biasa.

Gereja di Tengah Kekerasan

Gereja Keluarga Kudus di Gaza memiliki sejarah penting karena diyakini bahwa Maria, Yusuf, dan bayi Yesus pernah melintasi wilayah pesisir ini ketika mereka menuju Mesir untuk melarikan diri dari kekejaman Raja Herodes.

Namun, gereja ini juga tidak luput dari kekerasan yang terjadi. Pada bulan Desember lalu, dua perempuan Kristen, Nahida Khalil Anton dan putrinya, Samar Kamal Anton, tewas saat mereka menuju biara di kompleks gereja.

Selain itu, tujuh orang lainnya terluka akibat tembakan militer Israel saat berusaha melindungi mereka yang berada di dalam gereja.

Saat ini, ratusan warga Palestina, baik yang beragama Kristen maupun Islam, berlindung di kompleks gereja tersebut. Gereja ini menjadi tempat perlindungan dari gempuran konflik yang tak kunjung usai. (bs)