Jakarta,TERBITINDO.COM– MacBook Air M2 menjadi perbincangan hangat di kalangan kreator konten, termasuk desainer grafis.
Dengan desain ramping dan performa yang dijanjikan lebih tinggi, banyak yang mempertanyakan apakah perangkat ini benar-benar cocok untuk pekerjaan desain grafis.
Mari kita lihat lebih dalam, khususnya dari segi performa, layar, dan daya tahan baterai.
Performa
Chip M2 pada MacBook Air diklaim 18% lebih cepat dibandingkan M1. Ini memberikan keuntungan besar bagi desainer grafis yang bekerja dengan software berat seperti Adobe Photoshop, Illustrator, atau bahkan 3D rendering ringan.
Prosesor 8-core dan GPU 10-core di dalam M2 membuat rendering gambar dan efek grafis terasa lebih cepat.
Untuk pekerjaan multitasking, MacBook Air M2 juga unggul karena RAM yang dapat ditingkatkan hingga 24 GB.
Namun, ada batasan yang perlu diperhatikan. MacBook Air M2 tidak dilengkapi dengan kipas pendingin, yang bisa membuat performanya menurun ketika digunakan dalam waktu lama untuk pekerjaan berat.
Jika Anda seorang desainer yang sering mengerjakan proyek besar dan intens, ini mungkin menjadi kendala.
Layar
Untuk desainer grafis, kualitas layar sangat penting. MacBook Air M2 hadir dengan layar Liquid Retina 13,6 inci yang mendukung 1 miliar warna.
Resolusi tinggi dan dukungan warna luas (P3) menjadikan warna terlihat lebih akurat dan jelas. Ini penting untuk pekerjaan desain yang membutuhkan detail warna tajam dan presisi tinggi.
Layar ini juga mendukung teknologi True Tone yang menyesuaikan suhu warna layar berdasarkan cahaya sekitar.
Meskipun ini fitur yang baik untuk penggunaan sehari-hari, beberapa desainer mungkin merasa perlu mematikannya agar mendapatkan akurasi warna terbaik selama bekerja.
Daya Tahan Baterai
Salah satu keunggulan MacBook Air M2 adalah daya tahan baterainya yang sangat lama. Dalam pengujian, baterai mampu bertahan hingga 18 jam untuk pemutaran video dan 15 jam untuk penjelajahan web. Untuk desain grafis, terutama saat bekerja di luar ruangan tanpa akses mudah ke colokan listrik, daya tahan baterai ini menjadi nilai tambah yang signifikan.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan software berat untuk desain tentu akan memakan lebih banyak daya. Meski begitu, MacBook Air M2 masih bisa bertahan lebih lama dibandingkan laptop lain di kelasnya.
Penyimpanan
MacBook Air M2 menawarkan berbagai opsi penyimpanan, mulai dari 256 GB hingga 2 TB SSD.
Bagi desainer grafis yang sering bekerja dengan file besar, ruang penyimpanan yang lebih besar tentu menjadi pilihan ideal.
SSD yang cepat juga membantu mempercepat proses pembukaan dan penyimpanan file desain berukuran besar.
MacBook Air M2 merupakan pilihan yang menarik bagi desainer grafis yang mencari perangkat portabel dengan performa tinggi.
Layar yang cemerlang, daya tahan baterai yang lama, dan kinerja chip M2 menjadi kelebihan utama.
Namun, bagi desainer yang sering bekerja dengan proyek-proyek berat dan membutuhkan performa tinggi dalam jangka waktu lama, ketiadaan kipas pendingin bisa menjadi kelemahan.
Apakah MacBook Air M2 layak untuk desain grafis? Jika kebutuhan Anda lebih ke arah portabilitas dan proyek menengah, jawabannya ya.
Tetapi jika Anda sering melakukan pekerjaan berat seperti 3D rendering atau proyek desain skala besar, mungkin MacBook Pro lebih cocok untuk Anda. Bagaimana pendapat Anda? (bs)