Jakarta,TERBITINDO.COM– Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa pemerintah terus memperbarui dan menyinkronkan data penerima bantuan sosial (bansos). Menurutnya, perubahan data penerima di lapangan sangat dinamis, sehingga memerlukan penyesuaian secara berkala.
“Kita sedang diskusi dan mendalami lebih lanjut. Meskipun APBN sudah disahkan, kita ingin memastikan lagi sasaran penerima bantuan ini sesuai dengan kondisi terbaru. Karena, data itu terus berubah,” ujar Gus Ipul saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin.
Pemerintah juga berupaya memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota. Hal ini penting untuk menyesuaikan data dengan kondisi di lapangan, termasuk kemungkinan ada penerima yang meninggal atau sudah tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan.
“Terkadang ada penerima yang mungkin meninggal, atau ada yang sudah tidak masuk dalam kategori penerima bantuan. Semua ini sedang kami sinkronkan dan diskusikan,” tambahnya.
Selain itu, Kementerian Sosial juga akan bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk memantau jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK), guna memastikan data yang lebih akurat terkait mereka yang berhak menerima bantuan.
“Kami punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Namun, Kemensos terus berupaya memperbarui data lewat pusat data dan informasi yang ada,” jelas Gus Ipul.
Terkait kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan bansos untuk kampanye Pilkada Serentak 2024, Gus Ipul memastikan bahwa bansos sudah direncanakan sebelumnya dan berharap tidak ada penyalahgunaan. Ia menegaskan, sanksi tegas telah diatur bagi siapa saja yang mencoba menyalahgunakan bantuan sosial ini. (af)
