Pilpres Damai dari Meja Makan Istana

by -1106 Views

TERBITINDO.COM – Presiden Jokowi mengundang tiga Capres makan bersama di Istana Negara bukan suatu kebetulan. Peristiwa ini merupakan suatu tanda bahwa alam demokarasi kita berjalan baik. Presiden Jokowi memastikan Pilpres 2024 harus sejalan dengan kehendak rakyat. Dalam suasana sukacita, berdasarkan konstitusi.

Ketiga Capres itu adalah mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dari kacamata politis, suasan Senin siang, 30 Oktober 2023 itu tentu mencairkan suasana setelah beberapa hari yang lalu para Capres resmi daftar di KPU RI.

Namun, jika dilihat dari pandangan awam, suasana itu layaknya sebagai nostalgia politik. Karena bagaimana pun, baik Presiden Jokowi maupun para Capres adalah sahabat yang dalam karier politik pernah menjadi mitra bahkan menjadi orang kepercayaan.

Kendati perhelatan ini akan menguras energi dalam kompetisi akal sehat, namun tetap menjaga persaudaraan. Karena Pilpres hanya sekali dalam lima tahun, tetapi persaudaraan merupakan hal mutlak sebagai sesama anak bangsa. Dari meja makan istana, Presiden Jokowi ingin Pilpres 2024 berjalan aman, lancar dan damai.

Para Capres adalah putra-putra terbaik negeri ini. Mereka bukan orang baru dalam politik. Pengalaman mereka sebagai pejabat publik harus diakui. Karena itu, wajar jika para Capres ini merupakan orang-orang terpilih dari jutaan rakyat Indonesia. Yang satu saat mereka akan menggantikan Presiden Jokowi sebagai tuan rumah “rakyat”.

Suasana menarik dari peristiwa ini adalah bagaimana para Capres terlihat cair. Tidak kaku. Mereka benar-benar mempertontonkan suasana yang adem. Layaknya sahabat yang sedang silaturahmi. Tidak ada suasana kompetisi karena batin mereka digoda menu pada meja makan. Tampak sejumlah menu makanan yang dihidangkan, seperti ayam rolade, lontong, rendang, jus jeruk, ayam kecap, hingga tahu masak bacem.

Dari berbagai informasi yang berkembang, Presiden Jokowi juga akan mengundang para Cawapres. Belum tahu persis, apakah akan diundang untuk makan bersama, atau ada cara lain. Rakyat menanti itu. Tapi yang pasti, jika hal itu terjadi, maka suasana kebatinan rakyat tentu ikut gembira.

Upaya yang dilakukan Presiden Jokowi bukan sekedar silaturahmi biasa. Tapi ada pesan universal yang ingin disampaikan ke rakyat. Menu makan siang yang disajikan tentu beragam. Mungkin tak semua Capres mencicipi menu tersebut. Tergantung selera dan mana menu yang paling cocok untuk disantap.

Menu makanan itu ibarat Capres dan Cawapres yang akan bertarung pada Pilpres 2024. Semuanya sudah siap mengikuti tahapan sesuai aturan. Rakyat tinggal memilih, mana yang terbaik. Mana yang sesuai dengan hati nurani. Yang tentu melihat rekam jejak dan rekam karya para Capres dan Cawapres.

Upaya Presiden Jokowi sebagai kepala negara harus diapresiasi. Dibalik berbagai dinamika politik yang terus berkembang, kepala negara hadir memberi kepastian bahwa Pilpres akan berjalan lancar. Melalui penyelenggara pemilu, Pilpres harus dilaksanakan sesuai aturan dan konstitusi. Karena itu adalah nadi utama Pilpres ini berjalan aman. Tidak boleh diintervensi oleh siapa pun.

Pesan yang juga disampaikan dari meja makan istana bahwa Presiden Jokowi memastikan tidak memihak ke salah satu kubu. Sesuai konstitusi Presiden bertindak netral. Kendati putranya ikut bertarung sebagai Cawapres. Karena semua proses politik ini datangnya dari rakyat, maka sepenuhnya dikendalikan oleh rakyat.

Para penyelenggara pemilu juga harus bertindak netral. Tidak boleh melanggar aturan. Karena kalau itu terjadi, harapan rakyat dan pesan dari meja makan Istana itu tak ada gunanya. Oleh karena itu, kita memberi dukungan kepada pemerintah dan penyelenggara pemilu agar bertindak sesuai aturan. Harus benar-benar menjalankan tugas sesuai sumpah jabatan yang telah diikrarkan. Karena rakyat menghendaki Presiden yang akan datang benar-benar Presiden yang lahir dari tangan rakyat.

Dari meja makan Istana kita berharap agar pesan pemilu damai ini sampai ke seluruh pelosok negeri. Bahwa Pilpres merupakan seremoni substansial yang harus dilakukan secara terbuka, professional dan sesuai aturan. Sehingga kita mampu mempersembahkan satu dari tiga Capres ini menjadi pemimpin yang amanah untuk Ibu Pertiwi.

Ervan Tou
(Ketua Laskar Aman dan Direktur AMAN Research)