Hidupkan UMKM Jakarta, Anies Hadirkan Keadilan Sosial dan Ekonomi Bagi Masyarakat

by -797 Views

Jakarta, TERBITINDO.COM – Menurut Anies Baswedan masyarakat Jakarta memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sangat banyak. UMKM di Jakarta bisa mencapai 98 persen.

“Ya Jakarta itu memang terlihatnya gede, tapi secara jumlah penguasaan sumber ekonomi, nah 2 persen lebih gede, raksasa mereka. Kalau dari sisi pelakunya kita memberikan kesempatan prinsip yang saya sampaikan kepada semua adalah kita tidak boleh memusuhi yang besar. Kita membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar,” tutur Anies.

Anies mengatakan bahwa selama ini minsed kebanyakan orang memusuhi pelaku usaha besar karena keberadaan mereka telah mematiak usaha kecil di Jakarta. Bagi Anies ini adalah pemahaman yang keliru. Tidak perlu memusuhi usaha-usaha yang besar demi menumbuhkan yang kecil.

“Kita kadang-kadang musuhin yang besar, supaya yang kecil tumbuh. Bukan. Yang besar tumbuh besar, tapi jangan yang kecil dibiarkan kecil,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ketika menjabat menjadi Gubernur DKI JakartaAnies membuat kebijakan yang baik untuk menghidupkan UMKM di Jakarta.

“Ketika sebuah kebijakan tidak memikirkan siapa dapat apa, berapa besar, di mana dan kapan. Ini yang harus kita pikirkan jadi ketika kita mengatakan UMKM itu dipikirkan maka, bukan cuma soal UMKM-nya saja, tapi kebijakan-kebijakan yang mempunyai implikasi dengan UMKM,” tuturnya.

Bagi Anies, pelaku UMKM kurang berkembang bukan karena mereka tidak berusaha lebih tetapi karena kebijakan-kebijakan yang sering mereka alami. Anies menegaskan bahwa harus ada perlakuan yang adil bagi kelompok usaha kecil ini agar mereka berkembang menjadi besar.

Anies mengambil contoh kebijakan tentang larangan kendaraan bermotor melintasi jalur Sudirman-Thamrin.

“Contohnya kebijakan melarang motor masuk kawasan Jalan Sudirman Thamrin ketika saya menjabat saya cabut aturan itu,” kata Anies.

Maka ketika menjabat, Anies memutuskan untuk mencabut aturan kendaraan motor dilarang melintas di kawasan Sudirman- Thamrin.

“Jadi kita cabut aturan itu dan tidak boleh. Sehingga motor boleh tetap di jalan Sudirman, motor boleh di Jalan Thamrin supaya yang kecil jadi besar. Tanpa mengecilkan yang besar. Kan kita gak memusuhi yang besar. Tapi yang kecil jangan kita bonsai, yang kecil terus dengan kebijakan-kebijakan yang kita ingin menghadirkan yang berkeadilan pada pelaku UMKM di Jakarta. Tidak perhitungkan implikasi yang paling kecil apa,” jelasnya.

“Tugas kita itulah adalah menghadirkan kebijakan yang berkeadilan. Mereka sadar, alhamdulillah, mereka tidak juga enggak apa-apa. Tapi di hadapan pertanggungjawaban kita nanti pada diri sendiri pada keluarga, pada Allah SWT bisa kita katakan wah ini tuh kita kerjakan untuk keadilan,” tandasnya.

(cf)