Anies Baswedan Difitnah Soal Dukungan FPI, Ini Kata Pengamat

by -1583 Views

Jakarta,TERBITINDO.COM – Sekelompok orang yang mengatasnamankan “FPI” gelar aksi dan deklarasi mendukung Anies Baswedan jadi Calon Presiden (Capres) 2024.

Hal ini dilihat menjadi sangat sensitif meningat saat ini FPI (Front Pembela Islam) sudah dinyatakan oleh pemerintah sebagai organisasi terlarang.

Masa “FPI” yang mendeklarasikan adalah FPI Fiktif atau palsu setelah FPI yang saat ini resmi berdiri (Front Persaudaraan Islam) membantah dan juga oknum koordinator massa tersebut mengaku aksi tersebut adalah bayaran dan mereka merasa ditipu oleh orang yang bernama “Edi”.

Apalagi hal ini sudah dijadikan bahan “serangan” sejumlah pihak, diantaranya Eko Kuntadhi, Ketua Umum Ganjarist (Loyalis Ganjar Pranowo), yang menarasikan bahwa Anies didukung organisasi terlarang.

Merespon fitnah ke Anies Baswedan ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut berkomentar. Menurutnya serangan fitnah ke Anies Baswedan ini imbas dari keberhasilan Formula E yang banyak mendapat pujian.

“Saya kira memang konteksnya, mungkin sukses Formula E ini melambungkan nama Anies. Tiba-tiba langsung ditutup dengan sebuah demo rekayasa bahwa FPI mendukung Anies,” ujar Refly melalui kanal YouTube miliknya (Refly Harun), dikutip Rabu, (7/6/2022).

Refly juga mempertanyakan siapa sosok “Edi” yang disebut oleh oknum koordinator sebagai pihak yang berani mengeluarkan biaya hanya untuk membuat acara FPI palsu ini.

Ditambah lagi adanya sejumlah pihak-pihak yang dengan cepat melontarkan narasi lewat media sosial tanpa tahu kebenaran dari kegiatan tersebut.

“Pertanyaannya adalah siapakah Edi yang mengatur aksi FPI palsu dan membayar, Saya hanya mengela nafas karena ternyata soal ini ditweetkan juga oleh dia lagi dia lagi. Saya tidak tahu apa agenda besar yang sedang diaminkan di belakang ini semua,” terang Refly.

Refly pun menyebut dengan kondisi banyaknya tuduhan fitnah seperti ini kondisi politik sudah makin tidak sehat.

“Politik kita makin tidak sehat. Orang menjatuhkan lawan tanding, mitra berdebat atau mitra politik itu dengan cara memfitnah. Saya kira makin tidak gentleman,” tutup Refly.

Akbar Saki