Jakarta,TERBITINDO.COM – Ketua Kongres Advokat Indonesia DKI Jakarta, DR (c) MM.Ardy Mbalembout,SH,MH,CLA, AIIArb, menantang aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) segera menemukan pelaku tindak kekerasan brutal terhadap wartawan Fabian Latuan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sikap Pendiri Lembaga Taruna Generasi Bangsa (Tegas) yang Konsen terhadap HAM dan Human Traficking yang menantang aparat Polda NTT lantaran ingin agar ada titik terang di tengah makin meluasnya opini publik yang sudah terlanjur viral.
“Masalahnya, sudah berkembang secara liar opini publik menyoali kasus penganiayaan diduga berencana tersebut dikaitkan dengan undangan Jumpa Pers yang disebut sejumlah demonstran sebagai ‘Jumpa Pers by desain’ dari pihak PD. Flobamor untuk memberikan klarifikasi terhadap pemberitaan tim media tentang Deviden PD Flobamor 2019 dan 2020 senilai Rp1,6 Miliar yang diduga tidak disetor ke Pemprov NTT,” jelasnya.
“Jadi saya tantang polisi harus cepat mengungkap siapa dalangnya dan apa motifnya aksi kekerasan itu. Sudah harus ada titik terang, apakah pihak – pihak yang sekarang disebut itu betul mereka pelakunya, karena inikan sudah terlanjur terbentuk opini dimana – mana”, lanjut Ardy.
Lebih lanjut Ardy mengatakan Tempat Kejadian Perkara (TKP), harus dilokalisir untuk mempermudah aparat kepolisian menyelidiki bukti petunjuk.
“TKP harus dipolice line untuk tidak hilang bukti petunjuknya. Sehingga polisi bisa menyidik bukti – bukti tindak kekerasan, seperti menemukan batu yang digunakan menghantam korban, tentunya ada sidik jari pelaku di situ”, tegas Ardy.
Ia pun meminta polisi bisa mentracking pola komunikasi via WhatsApp, dengan cara penyidik bisa bekerja sama dengan operator selular mengecek nomor-nomor yang dicurigai yang ada di sekitar TKP saat itu. Selain itu, polisi perlu mengecek CCTV di PD Flobamor.
“Tidak mungkin PD. Flobamora tidak memasang CCTV di sana, ini perlu ditelusuri”, terang Ardy.
Menurut Ardy fenomena budaya kekerasan seperti ini, di NTT kelihatannya sudah masuk ke tahap kronis. Jangan sampai NTT dengan predikat sudah miskin, bodoh, gisi buruknya tinggi ditambah lagi dengan julukkan daerah para bedebah dan mafioso.
Diketahui wartawan Suara Flobamor.com, Fabian Latuan, dianiaya sejumlah orang tak dikenal di seputaran wilayah Naikolan, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (26/04/2022).
Akibat penganiayaan itu, Fabian mengalami luka di sekujur tubuh dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Titus Uly Kota Kupang. Kasus penganiayaan ini pun telah dilaporkan ke Polres setempat untuk diusut tuntas.
Diduga penganiayaan terhadap Fabi terkait dengan pemberitaan media Suara Flobamor.com tentang temuan BPK senilai Rp1,6 miliar deviden yang tidak disetor ke daerah.
Dari situ, manajemen PD. Flobamor menggelar Jumpa Pers guna mengklarifikasi berita tersebut. Usai menggelar Jumpa Pers dan saat hendak pulang, Fabi dihadang dan dianaya 6 pria bercadar di depan kantor PD. Flobamor.
Redaksi