Jakarta,TERBITINDO.COM – Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Olla apresiasi program Rekoleksi Politik (Rekpol) Vox Point Indonesia. Rekpol dinilai sebagai metode yang tepat mempersiapkan dan membentuk kader Katolik untuk terlibat aktif di bidang sosial politik kemasyarakatan.
Hal tersebut disampaikan Mgr. Yan Olla, dalam sambutannya pada Acara Penutup Rekoleksi Politik (Rekpol) Tahap 2 Angkatan Ke-4 Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia, yang berlangsung virtual pada Minggu, (25/4/2021).
“Para Voxian yang terkasih, kami sangat bergembira mengetahui bahwa ada rekoleksi politik yang sudah dilakukan secara sistematis dengan mimilih tema yang sangat relevan untuk membentuk kader-kader yang dapat terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itulah yang sebtelunya yang dicita-citakan oleh gereja lokal termasuk juga di Keuskupan kami (Tanjung Selor),” ungkap Mgr. Yan Olla.
Mgr. Yan Olla mengatakan, kegiatan Rekoleksi Politik sangat penting, mengingat umat Katolik masih banyak yang apatis dengan sosial politik. Apalagi generasi muda, lebih banyak yang pasif dalam urusan politik.
“Umat kita memang masih sangat jauh dalam pembentukan kesadaran sosial politiknya. Sebagaimana terlihat dari kebingungan-kebingungan yang sering kali muncul di lapangan, terutama untuk suatu politik jangka pendek seperti pilkada atau pileg yang diadakan secara teratur. Di situ kita melihat betapa minim, seringkali pemahaman dan pembacaan situasi sosial yang dimiliki oleh umat kita,” ujar Mgr. Yan Olla
Untuk itu, Mgr. Yan Olla mendukung secara penuh inisiatif Vox Point Indonesia yang telah melahirkan Rekoleksi Politik. Rekoleksi Politik adalah salah satu program unggulan Vox Point Indonesia. Yang sudah dicita-citakan sejak awal oleh para pendiri Ormas Katolik yang lahir 12 Maret 2016 silam.
“Oleh karena itu, kami mendukung sekali inisiatif seperti ini. Mudah-mudahan nanti menjangkau banyak orang. Terutama orang-orang muda yang sampai sejauh ini, belum banyak disapa di dalam bidang ini. Termasuk juga di kesukupan kami (Tanjung Selor),” kata Mgr. Yan Olla.
Mgr. Yan Olla menekankan, pola dan metode Rekoleksi Politik harus sistematis sehingga mampu menghasilkan kader-kader yang militan, revolusioner, nasionalis dan punya rasa tanggung jawab terhadap gereja dan bangsa.
Menurut Mgr. Yan Olla, hal ini sangat penting karena saat ini kita kekurangan kader yang siap dipakai untuk kemaslahatan bangsa. Mgr. Yan Olla mencontohkan di Keuskupan Tanjung Selor, tempat ia mengabdi.
“Dengan susah payah, saya mencari moderator untuk Universitas yang ada di Kalimantan Utara, tapi juga kemampuan dan program yang disediakan belum dapat diandalkan untuk pembentukan tokoh-tokoh kita yang terllibat di bidang sosial politik. Maka kami mengucapkan profisiat kepada Vox Point Indonesia yang telah boleh dikatakan di sini mengadakan Sekolah Politik (Rekoleksi Politik) secara teratur,” ujar Mgr. Yan Olla.
Menurut Mgr. Yan Olla, pola kaderisasi dalam Rekoleksi Politik ini sangat tepat agar bisa melahirkan generasi muda yang siap diutus ke tengah masyarakat. Yang bisa berjuang untuk kebaikan bersama (bonum commune).
“Agar ada kader-kader yang bisa memperjuangkan apa yang dicita-citakan bersama. Secara bertanggung jawab dengan landasan yang kuat dan tentu dengan dukungan dan kerja sama yang luas. Mudah-mudahan nanti, ide seperti ini bisa juga dilakukan untuk membantu banyak gereja yang memerlukan pendampingan yang sama,” ujar Mgr. Yan Olla.
Mgr. Yan Olla berharap Rekoleksi Politik menjadi inspirasi baru yang bisa menjadi referensi untuk awam katolik. Sebab, kata dia, jika tidak dibenahi dan dipersiapkan secara sungguh-sungguh bisa berakibat vatal. Untuk itu, para kader Katolik perlu mempersiapkan diri dengan baik, agar matang dalam berpolitik. Bisa mengetahui apa untung dan rugi jika bertarung di dunia politik.
Dengan demikian, para kader yang ikut dalam kontestasi politik bisa menampilkan cara politik yang baik dan benar. Dengan cara-cara inklusif. Tidak ikut karena ambisi dan untuk meramaiakan pesta demokrasi. Namun, ada tujuan mulia yakni untuk kebaikan warga negara.
Karena itu, Mgr. Yan Olla mendorong Rekoleksi Politik terus dijalankan. Rekoleksi Politik sebagai sebuah persembahan kaderisasi untuk melahirkan kader-kader terbaik bangsa.
“Inilah Rekoleksi Politik, jembatan yang bisa dilakukan, disumbangkan untuk sosial politik seperti yang dilakukan oleh Vox Point Indonesia. Selamat melanjutkan proses kaderisasinya,” jelas Mgr. Yan Olla.
Rekpol Tahap 2 Angkatan Ke-4 ini berlangsung selama dua hari yakni 24-25 April 2021, diikuti 50 peserta dari seluruh Indonesia. Sebagaimana diketahui, Rekoleksi Politik merupakan sebuah program unggulan Vox Point Indonesia untuk mempersiapkan kader Katolik terlibat aktif di bidang sosial politik dan kemasyarakatan.
Vox Point Indonesia sudah melaksanakan Rekoleksi Politik (Rekpol) Tahap 1 dengan 9 anagkatan. Kemudian Tahap 2 dengan 4 angkatan. Ratusan kader telah mengikuti Rekpol. Bahkan, beberapa alumni sudah menjadi kepala daerah dan menjadi anggota legsilatif. Beberapa di antaranya telah bergabung dengan partai politik.
Ervan Tou