Paus Fransiskus Mengkritik Putin Dan Industri Persenjataan Atas Serangan Ke Ukraina

by -1097 Views

TERBITINDO.COM – Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus secara implisit mengkritik Presiden Vladimir Putin atas invasi Rusia ke Ukraina, dengan mengatakan “penguasa” mengobarkan konflik untuk kepentingan nasionalis. Ini merupakan kritik pertama kalinya terkait invansi ini.

“Sekali lagi, beberapa penguasa, sayangnya terperangkap dalam klaim anakronistik dari kepentingan nasionalis, memprovokasi dan mengobarkan konflik, sedangkan orang biasa merasakan masa depan yang tak tentu,” tegas Paus Fransiskus seperti dikutip dari Reuters, Minggu (3/4/2022).

Walau dalam posisi duduk namun suara Paus Fransiskus terdengar begitu lantang dan kuat saat menyampaikan pidatonya pada Sabtu (2/4/) kepada pejabat Malta.

Pidato ini sampaikan setelah tiba di negara kepulauan Mediterania tersebut untuk kunjungan dua hari.

Diketahui selama ini Paus Fransiskus hanya menyebut Rusia secara langsung dalam doa, seperti saat acara global khusus untuk perdamaian pada 25 Maret.

“Sekarang di malam perang yang menimpa umat manusia, jangan biarkan mimpi perdamaian memudar!” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Paus Fransiskus juga kembali mengkritik industri persenjataan dan menyatakan keresahan pada memudarnya antusiasme untuk perdamaian yang muncul setelah Perang Dunia Kedua.

Benturan kepentingan dan ideologi menurutnya telah “muncul kembali dengan kuat dalam bujukan otokrasi, bentuk-bentuk baru imperialisme (dan) agresivitas yang meluas”.

Moskwa menegaskan tindakan yang diluncurkan pada 24 Februari adalah “operasi militer khusus”, yang dirancang tidak untuk menduduki wilayah tetapi untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” tetangganya.

Namun Paus Fransiskus dengan terbuka menolak terminologi itu, dan menyebut serangan ke Ukraina sebagai perang.

“Dari timur Eropa, dari negeri matahari terbit, bayang-bayang gelap perang kini telah menyebar. Kami mengira bahwa invasi ke negara lain, pertempuran jalanan yang biadab, dan ancaman atom adalah kenangan suram dari masa lalu yang jauh,” kata Paus kelahiran Argentina itu.

Tere Syukur