JAYAPURA (PB.COM)—Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Spei Yan Bidana, ST.M.Si menyatakan kesediaan dan dukungannya terhadap kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) RI dalam memajukan dunia pendidikan melalui program sekolah penggerak.
Mengutip pernyataannya berdurasi 1.27 meniy yang ditayangkan Okmin TV, Senin (07/02/2022), Bupati Spei Bidana pun menyampaikan tiga komitmennya untuk mendukung program sekolah penggerak di Kabupaten Pegunungan Bintang
“Pertama, berkomitmen untuk tidak memindahkan kepala sekolah di sekolah peggerak selama 4 tahun. Kedua, menyediakan anggaran melalui APBD untuk menyukseskan sekolah penggerak sesuai dengan kemampuan daerah. Ketiga, menyatakan program dan kebjiakan daerah untuk mendukung pelaksanaan program sekolah penggerak,” ujar Spei.
Selaku kepala daerah Pegubin, Bupati Spei juga berharap semoga melalui program sekolah penggerak dapatmempercepat terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Papua, khususnya di Pegubungan Bintang.
Untuk diketahui, sekolah penggerak diluncurkan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pada 1 Februari 2021 silam. Sekolah ini mewujudkan visi reformasi pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik melalui enam Profil Pelajar Pancasila.
“Program ini dirancang sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global,” kata Nadiem dalam peluncuran sekolah penggerak secara daring, pada Senin, 1 Februarii 2o21 mengutip akurat.co.
Kepala sekolah selaku pemimpin pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang menggerakkan sekolah berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid.
Terdapat juga pelatih ahli yang bertugas sebagai pendamping kepala sekolah, guru/pendidik dan pengawas sekolah/penilik untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid.
“Pada tahun ajaran 2021/2022, program ini akan melibatkan 2.500 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 110 kab/kota; untuk tahun ajaran 2022/2023, kita akan libatkan 10.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 250 kab/kota; untuk tahun ajaran 2023/2024 kita akan libatkan 20.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 514 kab/kota; selanjutnya sampai 100 persen satuan pendidikan menjadi Sekolah Penggerak,” jelas Mendikbud. (Gusty Masan Raya/dbs)